Puisi : Masih Hijau di Peta

Masih Hijau di Peta
(Qof)

Aku menyuarakan alam yang tak mampu berpuisi
Aku menyuarakan alam yang bisu katamu namun selalu bertasbih memuji Tuhan mereka, Tuhanmu, Tuhan kita
Kulihat negeriku hijau di peta 
paru-paru dunia katanya
Aku  bangga dulu 
hingga kutahu peta telah menipuku

Biar kugambarkan peta yang baru
Tak perlu warna hijau
Aku perlu warna merah membara dengan arsiran kelabu dan cokelat gersang tanah kering meretak
Bukan aku
Mereka yang mewarnainya 
Mereka!
Dengan sepercik api serakah mereka cipta neraka 
Neraka untuk mereka sendiri

Batang-batang itu mengering air mata getahnya tak pernah kaudengar tangisnya
Tangkai-tangkai itu menjerit tatkala patah mematah tak pernah kaudengar jeritannya
Batangnya, tangkainya, daunnya, akarnya, mungkin tak menangis mereka, mungkin tak menjerit mereka, mungkin tak berlari mereka, 
Mereka mati?
Tak mungkin
Mereka hidup
Hidup dan menghidupi
Memberi makan kedua lubang hidungmu dengan udara yang layak
Atau kau bosan menghirup O2 dan mau menjadi manusia karbon dioksida
Bakar saja mereka,  mereka tak apa
Namun tasbih mereka yang menggema di angkasa kauganti dengan asap membumbung mengudara
Lalu Tuhan marah
Tuhan mereka, Tuhanmu, Tuhan kita marah
Tak ada lagi udara yang layak untuk dua lubang hidungmu yang menganga


Penghujung April, 2018

.
.
Kepada pembaca, kritik dan saran sangat dibutuhkan. 😉

Comments

Popular Posts